Rasa bersalah akibat berbuat dosa atau salah dapat mengakibatkan seseorang mengakhiri hidupnya. Sebab rasa bersalah ini menyerang mental seseorang sehingga sesorang tidak sanggup menghadapi hidupnya dengan menanggung rasa malu atau rasa bersalah. Namun melalui salib Kristus menanggung dosa-dosa manusia dan membeli pengampunan kita, Ia melakukannya dengan penderitaan. Dosa-dosa yang seharusnya menghancurkan kita di bawah beratnya rasa bersalah telah dialihkan kepada Yesus. Ini adalah kemuliaan anugerah dan hanya dapat diperoleh melalui penderitaan. Hal ini ditegaskan oleh Petrus bahwa Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur kita telah sembuh.
Itulah sebabnya ketika kita menjadi orang percaya, dan kita berbuat salah kita tidak lagi menangung beratnya rasa bersalah sesungguhnya sebab Kristus telah melakukannya bagi kita. Ketika kita berdosa atau bersalah, firman Tuhan memberi nasehat kepada kita untuk datang kepada Tuhan meminta pengampunan dan memohon Tuhan menyucikan dan memulihkan hidup kita. Kita tidak boleh dibelenggu oleh rasa bersalah lagi, sebab Yesus telah menerima penghukuman bagi kita atas rasa bersalah tersebut.
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
1 Petrus 2:24