Pada zaman perjanjian Lama umat Israel harus menghadap imam yang pergi kepada Allah atas nama mereka untuk memohon pengampunan atas dosa-dosa mereka. Namun dalam Perjanjian Baru dalam kitab Ibrani mengatakan bahwa kita bebas menghampiri Allah tanpa melewati seorang imam karena kita telah disucikan atau “dipercik” dengan darah Yesus. Yesus Membuka jalan bagi kita untuk menghampiri Allah ketika Ia mati di salib.
Jadi apalagi yang menjadi penghalang untuk kita datang kepada Allah. kita tidak perlu lagi menyediakan hewan atau binatang untuk korban ketika kita datang pada Allah, kita tidak perlu merasa tidak layak karena Yesus mati disalib untuk membuat hidup kita layak di hadapan Allah. Karena itu jangan lagi menyia-nyiakan jalan yang Yesus buka bagi kita untuk dapat menghampiri Allah setiap. Ingatlah akan ada saatnya pintu itu ditutup dan kita tidak memiliki kesempatan lagi. Mari kita pergunakan kesempatan ini untuk kita dapat mendekati Allah dengan bebas. Jangan jadi orang yang membelakangi Allah, dan menuai kebinasaan.
Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.
Efesus 3:12 (TB)