Tugas pelayan adalah membantu pekerjaan tuannya, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat, lebih mudah, lebih ringan. Demikian juga pelayan Tuhan dipanggil untuk melayani pekerjaan Tuhan, sehingga rencana Tuhan untuk membangun tubuh Kristus dan menjangkau dunia dapat berlangsung lebih cepat, lebih mudah, dan lebih ringan. Makin banyak pelayan yang terlibat makin kompeten (memiliki keahlian) mereka dalam mengerjakan tugas masing-masing makin mereka dapat bekerja sama, dan makin murni motivasi mereka untuk melakukan keinginan tuannya, maka misi sang tuan akan makin mudah terlaksana dan sang tuan makin dipuaskan. Namun kenyataannya tidaklah selalu demikian. Pelayan yang tidak memenuhi ke empat hal yang disebut di atas tadi ketika terjun di ladang pelayanan justru bisa mengganggu pekerjaan. Pelayan Tuhan yang seharusnya membantu akhirnya dirasa mengganggu. Mereka yang harusnya memudahkan pelayanan, justru menyusahkan.

Itulah sebabnya hati yang benar dalam melayani perlu terus didengungkan dan diingatkan. Seorang pelayan yang memulai pelayanan dengan benar, bisa saja berubah memiliki sikap hati yang tidak benar. Itulah sebab seorang pelayan Tuhan harus menyadari dengan sungguh-sungguh motivasi ketika melayani Tuhan. Sehingga ia tidak menjadi pelayan yang membawa masalah bagi tuannya maupun bagi sesamanya. Melainkan mempermudah, mempercepat rencana Tuhan dinyatakan di bumi.

“Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu”
Kolose 1:25