
Ketika bermain di rumah temannya, Meme begitu terpukau dengan bunga-bunga milik temannya yang dipenuhi dengan kupu-kupu. kemudian Meme pulang ke rumah dan meminta kepada ibunya agar dibelikan bunga dan kupu-kupu yang sama seperti milik temannya. Kemudian ibunya memberikan sebuah kaktus yang penuh duri dan beberapa ekor ulat.
“Ibu tidak sayang kepada Meme! Meme minta bunga dan kupu-kupu yang cantik, mengapa ibu memberi kaktus dan ulat? Sangat menjijikkan!”
“Cobalah untuk memeliharanya terlebih dahulu,” ujar ibu.
Beberapa minggu kemudian di sekolah, teman Meme sangat sedih karena bunganya sudah menjadi layu dan kupu-kupunya sudah tidak terbang di atas temannya. Namun wajah Meme dipenuhi senyum ceria. Rupanya kaktus dan ulat yang menjijikkan, yang dengan setia dirawat oleh Meme telah berubah. Kaktusnya berbunga sangat cantik dan ulat itu menjadi kupu-kupu.
Ilustrasi di atas mengajarkan kepada kita agar kita tidak menolak apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Mungkin pemberian Tuhan tidak sesuai dengan keinginan namun ketika kita menerimanya dengan sukacita dan mau melewati prosesnya maka kita akan mendapatkan yang terbaik bahkan jauh melebihi apa yang kita harapkan. Mungkin berkat tidak datang pada saat ini juga tapi berkat tidak pernah terlambat!
Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah firman TUHAN, “bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran.
Amos 9:13