Pengalaman hidup bersama Tuhanlah yang menuntun Daud ketika Ia menuliskan pengalaman-Nya. Daud diurapi menjadi Raja ketika ia masih remaja. Sesudah diurapi menjadi Raja hidupnya berubah sangat drastis. Setelah diurapi menjadi raja bukannya menjadi Raja, ia malah dikerjar-kejar dan akan di bunuh oleh Saul raja pada saat itu. Selama belasan tahun ia harus berpindah-pindah terus berlari dan bersembunyi agar tetap hidup. Namun kemana pun ia pergi. Ia tetapi merasakan kasih Tuhan selalu menyertai dan menuntun langkahnya. Daud memberi kesaksian bahwa tidak ada satu pun, baik jarak, kegelapan atau apa pun yang dapat menutupi kita dari pandangan Tuhan. Tak ada satu pun yang dapat membuat kita jauh dari Tuhan. Di mana pun kita berada, di sana pun ada Tuhan. Kehadiran Tuhan membawa ketenangan dan keberanian bagi Daud untuk melewati dan menghadapi semua yang terjadi dalam hidupnya.
Inilah alasannya mengapa kita harus selalu dekat dengan Tuhan. Ia tidak pernah meninggalkan kita dan menuntun kita melewati semua hal yang terjadi dalam hidup kita. tidak ada satu pun di dunia ini yang dapat memisahkan kita dari kasih dan penyertaan Allah. Karena itu mari kita hidup dekat dengan Tuhan, bergantung dan berharap penuh kepada-Nya, sebab Ia mengasihi kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita.
jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
Mazmur 139:9-10