Memberikan yang terbaik untuk seseorang yang kita kasihi dan hormati tidak dapat kita lakukan semau kita. Banyak kekeliruan terjadi, kita memberikan apa yang kita anggap baik dan kita menganggap orang yang menerima harus juga mempunyai nilai dan sudut pandang yang sama dengan kita. Seharusnya tidaklah demikian. Kita harus mengetahui apa yang paling disukai oleh orang yang kita kasihi dan hormati tersebut, itulah yang seharusnya kita berikan kepadanya.

Demikian juga dengan sikap kita terhadap Tuhan; kita harus tahu apa yang paling Ia sukai, lalu kita berikan kepada-Nya sesuai dengan yang Ia sukai. Lalu bagaimana kita mengetahui yang paling Ia sukai, dengan membaca firman-Nya. Jadi konsep yang benar tentang memberikan yang terbaik bukan menurut penilaian kita, melainkan penilain dari seseorang yang akan kita beri.

Karena itu jika selama ini kita sudah memberikan sesuatu kepada seseorang dan kita menganggap telah memberikan yang terbaik, namun ia menganggapnya biasa-biasa saja jangan kecewa. Konsep yang memberi yang terbaik yang benar adalah memberikan apa yang paling disukainya, bukan yang paling kita sukai. Demikian juga pemberian kita kepada Tuhan. Apakah selama ini kita merasa telah memberikan yang terbaik bagi Tuhan? Awas jangan sampai itu hanya menurut kita, bukan menurut Tuhan. Mari mulai cari tahu apa yang paling Tuhan inginkan dan sukai, itulah yang harusnya kita berikan kepada-Nya. Selamat memberi yang terbaik.

Segala yang terbaik dari minyak dan segala yang terbaik dari anggur dan dari gandum, yakni yang sebagai hasil pertamanya dipersembahkan mereka kepada TUHAN, Aku berikan kepadamu.
Bilangan 18:12 (TB)