Tak Selamanya Kesempatan Itu Ada

Tuhan memberikan waktu yang sama bagi semua orang. Tetapi tidak semua orang mampu mempergunakan waktunya dengan baik. Musa juga mengajar kita untuk menghargai waktu dengan berdoa, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” Waktu yang Tuhan berikan hanya untuk mengejar materi saja melainkan hal-hal yang bersifat kekal. Banyak orang terlena dengan segala kenikmatan dunia sehingga selalu berpikir masih banyak waktu, masih banyak kesempatan untuk mencari Tuhan dan untuk bertobat. Namun kita harus ingat pula bahwa kesempatan tidaklah tersedia selamanya. Tuhan memang membuka pintu kesempatan lebar-lebar kepada kita untuk berbalik arah kembali kepada-Nya. Dia memang berjanji akan segera mengampuni kita, ketika kita mengaku segala dosa kita, bahkan Yesus berjanji untuk tidak lagi mengingat-ingat dosa kita Ada waktu di mana kita akan dipanggil menghadap-Nya dan harus siap mempertanggungjawabkan semua yang kita perbuat dan katakan, dan kita tidak akan pernah tahu kapan saat itu tiba.

Oleh karena itu hendaklah kita menjadi orang-orang yang arif dan bijaksana dalam menghitung hari-hari kita, mengisi setiap waktu kita dengan hal-hal bermanfaat, mempergunakan waktu yang masih diberikan dengan sebaik-baiknya agar kita tidak sampai menyesal ketika saatnya tiba. Marilah kita hargai setiap waktu yang diberikan Tuhan dengan semaksimal mungkin. Jangan sia-siakan setiap detik yang diberikan Tuhan kepada kita.

“Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi.”
Amsal 12: 11