Tidak Pernah Terlambat
Tidak Pernah Terlambat

Saya adalah seoarang wanita yang mempunyai tiga anak. Kami ditinggal tanpa kasih sayang seorang suami. Saya sentiasa berusaha untuk mengembalikan keluarga kami yang hancur tetapi tetap tiada jalan keluar. Setiap perbincangan diakhiri makian, jeritan, sakit hati, benciĀ  dan kemarahan. Saat anak-anak mencari ayah mereka, saya terpaksa berbohong dan mengatakan ayah mereka pergi kerja, padahal ayah mereka mengambil bahan terlarang yaitu ganja.

Pada saat ini saya termenung terdiam berpikir, mengapa saya terlalu mengharapkan perubahan seseorang tanpa berseru kepada Bapa di sorga. Terlalu mengharap seorang suami yang juga manusia tanpa berseru kepada Tuhan Yesus.

Ingatlah wahai sahabatku, Tuhan Yesus sentiasa bersama kita. Saya percaya saat sekarang hati saya terlalu remuk di atas segala kehancuran rumah tangga saya. Tapi saya percaya mujizat itu nyata, akan indah pada waktunya, dan tidak pernah terlambat untuk memulihkan keadaan keluarga saya.

Saya mohon kepada pembaca renungan kristiani agar membantu dalam doa keluarga kami yang saat ini terlalu jatuh hancur. Mohon juga doakan agar suami saya kembaliĀ  bersama-sama kami dan tinggalkan semua hal yang boleh merusakkan hidupnya. Dan mohon lembutkan hati kami sekeluarga agar saling mengampuni dan saling mencintai seperti Tuhan Yesus mengampuni dan mencintai kami. Amin.

~ OA

Tanggapan Admin,

Kekuatan kita sebagai manusia memang sangat terbatas sehingga sulit untuk mengubah kepbribadian orang lain, namun saat kita berserah kepda Tuhan, maka Ia yang akan menjamah hati suami Ibu.

GBU