Bagal (berasal dari kata Arab, baghal) merupakan keturunan silang antara kuda betina dan keledai jantan. Bagal sering digunakan sebagai hewan pengangkut karena bagal mempunyai tubuh yang lebih tegap dibandingkan keledai, tetapi bagal tidak mampu melangkah cepat seperti kuda. Bagal harus dikendalikan dengan tali kekang, jika tidak, dia tidak berjalan menurut jalan yang seharusnya.
Sebagai orang percaya tentu kita tahu bawa rancangan Tuhan bagi setiap orang percaya bukanlah rancangan kecelakaan, tapi masa depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11). Oleh karena itu Tuhan rindu menuntun dan memimpin kita di jalan yang harus ditempuh supaya rancangan-Nya tergenapi. Namun perjalanan dalam mengenapi rancangan-Nya bukanlah perjalanan yang mudah dan penuh rintangan. Kadang kita tidak tahan, kita memberontak, berlaku liar, sulit diatur dan memilih lari mejauh dari rancangan Tuhan, seperti bagal yang suka memberontak.
Seharusnya anak-anak Tuhan berlaku seperti domba yang penurut, sehingga domba tidak perlu memakai tali kekang atau tali les. Tidak seperti kuda atau bagal yang suka sekali memberontak, berlaku semaunya sendiri sehingga ia harus dikendalikan dengan tali kekang. Sebab perilaku memberontak adalah perilaku yang menyakiti hati Tuhan dan mendukakan Roh Kudus. Jangan memberontak! Jangan membuat Tuhan marah sehingga Ia menegur kita dengan keras!
“Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh Kudus-Nya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka.”
Yesaya 63:10