Ketika komputer kita tiba-tiba mati dan kalau kita hidupkan kembali, komputer akan secara otomatis memeriksa kembali struktur dari sistem komputer tersebut apakah ada pergeseran atau tidak. Prosedur ini sering kali kita abaikan dan dilompati begitu saja sampai suatu saat sistem tersebut macet dan sering hang. Apa yang kita pikir cepat ternyata malah merusak dan memperlambat pekerjaan kita. Padahal kalau kita mau bersabar, scan tersebut menolong kita menyensor dan melindungi sistem komputer kita, sehingga bisa tetap berjalan dengan stabil dan aman. Hal yang serupa terjadi dalam kehidupan kita. Semua hal, baik itu yang masuk ke diri kita maupun apa yang keluar dari diri kita harus diperiksa dan disensor terlebih dahulu. Lalu siapakah yang akan memeriksa dan menyensor kita? Firman Tuhan itulah sensor kita. Tuhan juga bisa memakai siapa saja untuk memperingati kita baik melalui pemberitaan Firman, teguran saudara seiman, peristiwa tertentu, bahkan pukulan Tuhan melalui sakit-penyakit sekalipun.
Oleh karena itu mari bawa hidup kita kepada Tuhan. Izinkan Tuhan untuk memeriksa dan menyensor kita. Mungkin pada saat Tuhan memeriksa, ada banyak didapati kesalahan biarkan Ia memperbaikinya, itu akan menyakitkan tapi ketahuilah itu akan membawa kita kepada kebenaran. Dan ketika ia menyensor hidup kita, mungkin didapati ada hal yang harus dibuang agar hidup kita kembali kepada-Nya, berserah penuhlah kepada-Nya. Ijinkan Dia untuk mendidik kita dan membentuk kita menjadi manusia yang diperkenan-Nya. Ikutilah petunjuk setiap sensor yang muncul di hadapan kita. Setiap saat Dia akan memeriksa isi hati kita. Jika kita akrab dengan Firman-Nya, kita akan peka jika kita sedang disensor oleh-Nya. Tetapi jika kita tidak peka, akan banyak sekali eror dan virus yang akan masuk dan meracuni hidup kita. Yakinlah apa yang Ia buat selalu baik buat kita.
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
2 Timotius 3:16