Seorang Hamba Tuhan Gilbert Lumodong mengatakan bahwa berkat dalam pemahaman luas merupakan segala sesuatu yang disediakan Allah bagi manusia. Tidak ada batasan antara orang baik dan jahat, Allah tetap menyediakan matahari, atau sumber air, udara dan sebagainya. Dalam Perjanjian Lama berkat berasal dari kata Barak, to bless. Dalam bentuk kata kerja diberkati/memberkati. Kata Barak atau berakah biasanya dalam konteks Alkitab tentu asalnya dari Allah kepada manusia atau tepatnya dari Allah kepada umat-Nya. Jadi kata berkat, diberkati, dan memberkati dirumuskan sebagai suatu tindakan Allah dalam kedaulatan dan kasih-Nya mewahyukan melalui pekataan dan aksinya suatu kondisi yang penuh kelimpahan, kesehatan, keuntungan, dan kedamaian pada umat-Nya.
Jadi berkat yang sesungguhnya adalah tindakan yang dilakukan Allah kepada manusia secara umum baik orang jahat atau pun orang baik. Namun ada berkat-berkat khusus yang dicurahkan Allah kepada kita umat-Nya yaitu bisa dalam bentuk kelimpahan, kesehatan, keuntungan, kedamaian dan kenyamanan. Berkat tersebut bisa dalam bentuk fisik, ekonomi, dan spiritual. Jadi sesungguhnya kita umatnya setiap hari menerima berkat dari Tuhan. Karena itu jangan lagi kita mengatakan bahwa saya tidak diberkati Tuhan hanya karena kita tidak hidup dalam kelimpahan, ada berkat-berkat lain yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Mari bersyukur!
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu
Ulangan 28:2 (TB)