
Mujizat terjadi saat kita berdoa dan percaya. Tahun 2015 adalah tahun yang sulit bagi keluarga kami. Banyak pergumulan yang kami alami.
Awal tahun 2015 papa saya sakit kata dokter sakit paru-paru. Pada bulan Oktober masuk RS, diopname selama 3 minggu, melihat keadaan papa kami bergumul terus dalam doa memohon ampunan dan mujizat kesembuhan sebagai hadiah ulang tahun papa. Puji Tuhan 2 hari sebelum ulang tahun papa boleh keluar dari RS dan tepat hari ulang tahunnya boleh berjalan ke gereja dan beribadah sampai selesai. Beberapa hari kemudian papa masuk RS lagi dengan keadaan yang memburuk dan harus dirawat 1 bulan di RS, di sini iman kami diuji.
Tanggal 5 Desember saya akan menikah sementara papa masih diopname. Dalam kesibukan persiapan pernikahan keluarga terus berdoa agar TUHAN memberikan mujizat kesembuhan untuk papa dan boleh hadir dipernikahan. Puji Tuhan, meskipun tidak bisa hadir saat pemberkatan tapi papa boleh diizinkan dokter pulang sore harinya, undangan yang hadir juga menyempatkan diri menjenguk di kamar dan mendoakan papa.
Kami tidak berhenti berdoa, meskipun telah mendapat perawatan maksimal tapi kondisi papa masih belum membaik. Sebentar lagi Natal dan Tahun Baru kami terus berdoa agar papa sembuh, papa boleh merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga besar.
Pada bulan Januari 2016, papa kembali diopname di RS selama 2 minggu dan luar biasa terjadi perubahan besar, kondisi papa berangsur-angsur membaik. Dan sampai hari ini, meskipun belum bisa berkatifitas normal tapi kesehatan papa sudah baik dan puji Tuhan tidak lagi masuk keluar RS. Dan kami percaya bahwa mujizat terjadi bagi siapa yang percaya, dan berdoa sampai mujizat menjadi nyata.
Semoga pengalaman ini boleh memotivasi Saudara seiman dan percaya bahwa mujizat pasti terjadi. Tuhan memberkati.
~ Marsilia Turangan