Alkitab berbicara dengan jelas tentang kecenderungan hati manusia, sebab bagi manusia yang masih terikat oleh dosa, tidak akan pernah mampu melakukan hal yang benar menurut standar Allah. Dosa juga telah merusak kemampuan menalar manusia, sehingga rasio manusia tidak dapat menghasilkan penalaran yang sempurna tanpa cacat. Dosa juga telah mengakibatkan manusia cenderung memusatkan hidup bagi dirinya sendiri. Dosa telah menjerat dan menguasai hidup manusia untuk memuaskan keinginan diri yang berdosa. Kehilangan arah dan tujuan hidup ini menyebabkan manusia menjalani hidupnya tanpa pengharapan. Kekosongan hidup ini telah menjerat dan menjebak manusia untuk mengisinya dengan kepuasan dan berbagai kenikmatan hidup yang sifatnya negatif dan merusak. Daya tarik dunia dengan segala macam tawaran hidup yang nikmat, kemewahan hidup, merupakan perangkap yang menawarkan kesenangan jasmani serta kepuasan nafsu, seringkali menjadi pilihan yang menggoda.
Realita di atas memang benar, namun sebagai orang percaya kita tahu bahwa kuasa dosa tidak berkuasa lagi atas kita. Sebab kematian Tuhan yang di atas kayu salib mematahkan semua kutuk dan kuasa dosa. Hidup kita telah dipulihkan dan Roh Kudus terus memperbaharui hidup kita sampai kita mencapai kesempurnaan. Memang benar ketika kita di dunia ini, kuasa dosa masih terus menggoda kita untuk agar kita menuruti keinginan-keinginan daging dan kepuasan diri dan membuat kita menjauh dari Tuhan. Karena itu, kita harus bergantung penuh kepada Tuhan dan mempercayakan hidup kita sepenuhnya.
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
1 Petrus 5:8