Seorang filsafat behavioriusm memberikan pernyataan bahwa semua makhluk hidup termasuk manusia dapat dibentuk dari struktur hidupnya. Dengan kata lain ia ingin menyatakan bahwa manusia sama dengan binatang. Sampai saat ini filsafat ini banyak dipraktekkan oleh dunia psikologi untuk menyembuhkan orang sakit. Seorang dokter mengubah pasiennya tanpa merubah perilakunya. Melalui cara ini seorang pasien tampaknya luar telah berubah, tapi natur tidak pernah bergeser. Psikologi yang mengerti gejala tetapi tidak mengerti esensi hidup seseorang. Psikologi tidak pernah mengerti apa itu dosa. Setelah teori behavior yang dikemukakan oleh B.F Skinner, muncullah seorang teolog reformed dalam dunia spiskologi J.E. Adams. Dia mengajarkan sebuah teori yang disebut Nautetic Counseling. Seseorang yang sakit tidak bisa disembuhkan dari luar ke dalam tetapi harus dari dalam ke luar. Maka dia mengawali teorinya dengan mengeluarkan statement bahwa manusia adalah manusia yang berdosa, sehingga seluruh jiwanya menjadi rusak. Maka untuk menyembuhkan kerusakan jiwa tersebut, masalah dosa harus diselesaikan terlebih dahulu, yaitu dengan bertobat. Setiap manusia yang tidak pernah mau bertobat, seluruh hidupnya tidak akan pernah menjadi beres.
Karena itu jika kita sebagai orang percaya masih mengalami masalah-masalah psikologi, kita bisa mempertanyakan kepada diri kita sendiri apakah hidup kita sungguh sudah selesai dengan dosa, apakah kita sungguh-sungguh sudah bertobat dan menjadi manusia yang baru. Jika kita masih mengalami masalah psikologi itu artinya kita belum sepenuhnya bebas dari dosa, belum sepenuhnya bertobat dan hidup baru. Sebab akar dari segala masalah psikologi sesungguhnya adalah dosa. Itulah sebabnya mari kita bereskan hidup kita, putuskan hubungan dengan dosa-dosa yang menghalangi kita merasakan damai sejahtera Allah yang telah dikerjakannya bagi kita.
Mengapa engaku tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! sebab aku mau bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
Mazmur 42:5