Perkenanan Tuhan Membawa Damai

Dalam realita kehidupan siapa pun dia, tidak dapat dipungkiri pasti memiliki musuh. Orang yang terkenal baik pun, ada musuh dalam kehidupannya. Kebajikan yang kita perbuat tidak menjadi tameng untuk terhindar dari musuh.
Hidup dengan adanya musuh pastinya membuat kita tidak nyaman. Apalagi pribadi yang memusuhi kita, sebelumnya pernah menjalin hubungan baik dengan kita. Entah sebagai sahabat, rekan kerja, tetangga, dan lain sebagainya. Kadang kala kita bertanya apa sebab orang lain memusuhi kita? Perkataan kitakah yang melukai hati? Sikap kitakah yang menyakiti?
Pernahkah terlintas di pikiran kita untuk berdamai dengan musuh kita? Namun, tidak tahu caranya? Sampai-sampai kita berusaha memakai kekuatan sendiri untuk melakukan kebaikan kepada musuh kita dengan tujuan berdamai dengannya. Hasilnya nihil. Tidak ada perdamaian.
Bagaimana saya harus berdamai dengan musuh saya? Mulailah berintrospeksi. Pastikanlah bahwa hubungan kita dengan Tuhan terjalin dengan benar. Perhatikan bagaimana cara kita hidup. Apakah jalan hidup kita sudah sesuai dengan standarnya Tuhan? Apakah kita hidup menuruti kehendak Tuhan? Apakah hidup kita berkenan kepada Tuhan? Perkenanan Tuhan sanggup meruntuhkan tembok permusuhan.
Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itu pun didamaikan-Nya dengan dia.” (Amsal 16:7)

