Kebebasan mengeluarkan pendapat saat sudah pada taraf salah kaprah. Banyak orang tidak lagi mengunakan etika ketika mengeluarkan pendapat, sehingga banyak orang terluka akibat ucapan-ucapan yang tidak bertanggung jawab. Ada banyak orang depresi karena pendapat yang menyakitkan bahkan ada yang bunuh diri karena tidak sanggup menanggungnya.
Firman Tuhan mengatakan bahwa ucapan mengandung kuasa. Kuasa untuk menyakiti atau menyembuhkan, kuasa untuk melukai atau membalut, kuasa untuk membangkitkan atau menjatuhkan. Karena itulah kita dituntut untuk menjaga setiap ucapan yang keluar dari mulut kita, kiranya ucapan kita adalah ucapan yang menguatkan, membangun, membangkitkan semangat dan ucapan yang memberkati. Firman Tuhan juga memberi warning kepada orang-orang yang sembarangan berkata-kata, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman,” (Matius 12:33-36). Karena itu mari kita menjaga perlataan kita! Jangan sampai kita menjadi batu sandungan bagi orang lain karena perkataan-perkataan yang keluar dari mulut kita!
“Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.”
Amsal 16:24