Masyarakat zaman ini mendidik kita untuk percaya kepada diri sendiri, dan mendorong kita untuk meraih keberhasilan. Karena itu dengan mudah kita lupa bagaimana kita mencapai status kita sekarang, atau siapakah yang sebenarnya membuat segala hal ini mungkin. Bahkan dalam melayani Allah pun, kita cenderung lebih banyak membicarakan diri kita daripada Allah.

Karena itu sebagai orang percaya kita harus dapat mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang seringkali kita buat namun kita tidak menyadarinya. Saat kita menaruh perhatian pada diri sendiri, ini adalah permulaan kesalahan kita. Kapan pun kita mengira kekuatan kita ada dalam diri kita sendiri, saat itulah kita akan mulai goyah.

Itulah sebabnya sebagai orang percaya kita perlu ingat dengan baik, bila kita ingin berhasil jadikanlah Allah kekuatan kita. Percayalah kepada-Nya sebagai perisai dan batu penjuru. Ingatlah selalu akan Dia di hati dan setiap tindakan kita, dan percayalah Ia akan melakukan hal-hal yang hebat melalui diri kita.

Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu selain dari Allah kita? Allah, Dialah yang menjadi tempat pengungsianku yang kuat dan membuat jalanku rata
2 Samuel 22:32-33