Sebagai wali negeri Pilatus memiliki hak dan kuasa untuk membebaskan Yesus. Namun karena untuk melindungi kepentingan diri, dia “membasuh tangan” terhadap kasus tersebut. Tuhan Yesus memiliki hak untuk membela diri dan meminta pertolongan manusia, namun hal itu tidak dilakukan-Nya. Tuhan Yesus secara tegas menekankan perbedaan kuasa dunia dan surga. Pilatus atau kuasa dunia sama sekali tidak berkuasa atas diri-Nya tanpa seizin Bapa di sorga. Tuhan Yesus ditinggalkan seorang diri tanpa seorang pun mau menjadi pembela bagi-Nya.
Penyerahan kepada Pilatus ini memberikan pendidikan mengenai keberanian untuk melepaskan segala sesuatu termasuk semua hak yang dimiliki. Tuhan Yesus tidak berusaha untuk bermufakat dengan Pilatus, hal ini mengajarkan tentang memutuskan keterikatan dengan dunia. Sebagaimana yang Tuhan ajarkan melalui Rasul Yakobus bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Tuhan (Yak. 4:4). Tuhan mengajarkan untuk tidak mengandalkan kekuatan diri dan kekuatan dunia namun lebih kepada menyerahkan segala perkara di dalam tangan Tuhan dan menjadikan-Nya satu-satunya sumber kekuatan hidup orang percaya.
Ketika Pilatus melihat bahwa segala usahanya akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang dan berkata: “aku tidak bersalah terhadap orang ini; itu urusan kamu sendiri!”
Matius. 27:24