Pengorbanan Seorang Kurir
Pengorbanan Seorang Kurir

Kemarin saya pulang kerja sekitar pukul enam dengan kondisi jalanan yang diguyur hujan. Di depan saya melihat ada seorang kuring dengan tumpukan paket pada belakang motornya. Bagi seorang pengendara motor, pasti udara dingin sangat menusuk tubuhnya.

Saya yakin, seseorang berkorban pastinya tidak hanya untuk dirinya sendiri. Ada perut yang harus ia jaga di rumah yaitu perut anak dan istrinya. Ada juga yang berkorban demi menjaga senyum kedua orang tuanya. Itulah kasih dari seorang kurir, belum lagi dari orang-orang dengan beragram profesi.

Ini pesan bagi para pekerja, bekerja dengan sebaik mungkin sebab dari kedua tangan dan kakimu ada banyak harapan yang dititipkan oleh keluargamu. Dan pesan untuk para pemberi kerja adalah bersikaplah adil dan bijaksana sebab di tanganmu terletak kelangsungan hidup banyak keluarga.

Tuhan mengizinkan kita hidup dalam berbagai kondisi adalah untuk mengajarkan kita bagaimana cara menghargai hidup dan orang lain. Tuhan tidak ingin kita menjadi egois, Tuhan ingin agar kita bisa menyalurkan kasih-Nya kepaa semua orang.

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

MAzmur 90:12