Semua manusia di muka bumi sangat suka dengan suasana kedamaian. Orang kaya ataupun miskin; pembesar ataupun rakyat jelata; tua ataupun muda; semuanya senang apabila hidupnya penuh dengan damai. Seandainya dunia ini penuh dengan damai, tentu hidup kita terasa indah. Namun akibat dosa manusia, dunia sudah dicemari dengan berbagai kejahatan, sehingga perlu kerja keras untuk menciptakan kedamaian.

Orang Kristen juga tentu mengharapkan kedamaian selalu ada dalam pribadi, keluarga, pekerjaan dan kesehariannya. Ternyata Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk tidak hanya mengharapkan hidup dalam kedamaian namun harus menjadi pembawa damai. Kita harus memberikan jawaban kepada dunia bahwa kedamaian itu hanya ada dalam Yesus dan para pengikut-Nya. Tuhan Yesus sudah memberikan damai sejahtera-Nya bagi kita (Yohanes 14:27) dan kita diperintahkan untuk membawa damai itu kepada siapapun.

Allah kita adalah Allah Pencipta damai dan kita akan terbukti sebagai anak-anak Allah jika kita mampu mewujudkan damai Allah di tengah dunia ini. Pembawa damai tidak akan membalas kejahatan dengan kejahatan, sebaliknya membalas kejahatan dengan kebaikan. Pembawa damai mampu menciptakan ketenangan di tengah kekacauan. Dengan membawa damai, nama Tuhan kita akan dipermuliakan dalam hidup ini.

“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”
Matius 5:9