Standar kepintaran seseorang dinilai jika mendapatkan juara kelas, mendapatkan banyak gelar, lulus dengan nilai terbaik, mengetahui banyak hal dan mampu melakukan segala sesuatu dibanding yang lain. Sedangkan bodoh berarti sebaliknya. Itulah penilaian yang diberikan oleh dunia saat melihat kelebihan dan kelemahan seseorang. Namun Alkitab mengajarkan hal yang berbeda, orang yang tidak berpendidikan, tidak disebut bodoh ketika ia mampu mengenal kebenaran firman Tuhan, bahkan Alkitab menyebutnya sebagai orang berhikmat. Sedangkan orang bodoh adalah orang yang menindas kebenaran, orang yang tidak mau mengenal dan percaya kepada Tuhan. Manusia yang menindas kebenaran ini disebut juga sebagai orang yang menipu diri. Sesungguhnya mereka tahu bahwa Tuhan ada tetapi mereka tidak mau mengakuinya. Mereka tidak menyadari meskipun manusia tidak mau mengakui adanya Tuhan, tidak percaya Tuhan, bukan berarti Tuhan tidak ada.
Tanpa kita sadari seringkali kita menjadi bagian orang yang disebut alkitab sebagai orang bodoh, kita sering menindas kebenaran dengan menipu diri. Kita tahu bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang kita lakukan, namun seringkali perbuatan kita menunjukkan seolah-olah tidak ada Tuhan. Perbuatan-perbuatan dosa yang kita lakukan menunjukkan bahwa kita menyangkal kebenaran dan keberadaan Tuhan. Kita menjadi orang yang menindas kebenaran, dan kita layak disebut sebagai orang bodoh dan orang paling malang di dunia ini. Sebelum terlambat mari kita belajar untuk menjadi orang yang berhikmat yang mau mengenal dan percaya kepada Tuhan, mengakui keberadaan-Nya dan hidup dengan cara yang benar, sebab kita mengerti bahwa Allah Mahatahu. Dan kita layak disebut sebagai orang yang berhikmat menurut kebenaran firman Tuhan.
Janganlah terus-menerus menipu diri sendiri. Kalau Saudara menganggap diri pandai menurut ukuran dunia, lebih baik Saudara membuang anggapan semacam itu dan menjadi orang bodoh, daripada Saudara tidak memperoleh hikmat sejati dari surga
1 Korintus 3:18