Menurut dunia, manusia ketika lahir berstatus netral atau bahkan baik. Lalu selanjutnya status manusia tersebut tergantung pada perjalanan hidupnya. Ketika dilahirkan manusia sama seperti kertas putih bersih, semakin dewasa kertas putih tersebut  semakin lama semakin dikotori oleh banyak hal di dunia ini. Manusia tidak benar-benar menyadari dan mengakui bahwa dirinya berdosa dan layak masuk neraka, tetapi menganggap dirinya cukup baik untuk masuk surga. Hal ini sangat kontras dengan kekristenan yang mengajarkan bahwa manusia begitu berdosa sehingga untuk bisa selamat mutlak memerlukan anugerah dari Allah. Tidak ada seorang pun yang mampu menyelamatkan sesamanya atau menyelamatkan dirinya sendiri. Sebab secara natur manusia telah jatuh dalam dosa, hanya ada satu pribadi yang mampu menyelamatkan manusia yaitu Allah sendiri. Itulah sebabnya keselamatan yang dikerjakan dan diberikan Allah bagi manusia disebut anugerah, sebab sesungguhnya manusia tidak layak mendapat keselamatan itu, namun karena anugerah dan kebaikan hati Allahlah manusia diselamatkan dan dapat masuk ke dalam sorga.

Karena itu setelah kita mengetahui bahwa keselamatan yang kita terima adalah anugerah Allah, maka kita harus menjaga sebaik-baiknya keselamatan yang diberikan tersebut. Jika kita kehilangan keselamatan itu, maka tidak ada lagi yang mampu memberikan keselamatan untuk kita, sebab tidak ada seorang pun di dunia ini yang mampu memberikan keselamatan bagi kita. Karena itu, mari kita jaga keselamatan yang adalah anugerah dari Tuhan Yesus sebaik-baiknya. Ingatlah selalu keselamatan tidak ada pada siapa pun selain dari Yesus Kristus.

Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat selamat.
Kisah Para Rasul 4:12