Apa yang kita tabur itulah yang kita tuai. Kita menanam padi tidak mungkin menuai jagung, pasti kita akan menuai padi. Begitu pula dalam kehidupan: jika menabur benci, menuai benci, jika menabur kebaikan akan menuai kebaikan pula. Tuhan Yesus juga mengajarkan tentang hukum tabur tuai. Ia mau supaya anak-anak-Nya menabur perkara-perkara yang benar, salah satunya adalah ‘kemurahan hati.’ Ia berkata dalam Matius 5:7: “berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” Hal ini berarti orang yang menabur kemurahan akan menuai kemurahan juga.
Tuhan Yesus sendiri adalah Pribadi yang murah hati. Ia penuh belas kasihan terhadap semua orang. Ia tidak pernah mengharapkan balasan dari siapapun karena Ia tulus dalam segala hal. Tuhan Yesus mau kita orang percaya menjadi orang-orang yang murah hati. Murah hati berarti suka memberi, suka menolong, memiliki empati yang tinggi. Jangan kita hanya mau menerima saja tetapi terlebih kita memberi, menolong dengan kata lain murah hati. Pada dasarnya manusia lebih suka menerima dari pada memberi kebaikan. Kita tabur saja kemurahan hati, pegang janji Tuhan ya dan amin, kemurahan akan selalu ada bagi kita.
berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan
Matius 5:7