
Terkadang kebanggaan atas prestasi yang pernah kita capai dan rasa hormat yang kita terima dapat membuat pandangan kita kabur terhadap kuasa dan pertolongan Tuhan yang telah kita terima. Kita merasa bahwa semua pencapaian berasal dari kekuatan sendiri. Kesombongan dan kebanggaan diri juga dapat menjauhkan hidup kita dari kehendak Tuhan. Karena itu kita harus berani mengatakan tidak pada keinginan untuk memegahkan diri. Kita harus menghindari keinginan untuk merendahkan orang lain. Rendahkanlah diri kita di hadapan Tuhan dan tinggikanlah Tuhan di dalam hidup kita.
Kita perlu mengoreksi hidup kita untuk menyelaraskannya dengan standar yang diberikan Tuhan. Apakah kita masih bermegah atas kelebihan yang kita punya? Apakah kita merasa mampu mengatasi semuanya dengan kekuatan sendiri? Apakah kita menganggap semua pencapaian hanya karena usaha kita sendiri? Apakah kita sudah meninggikan Tuhan diatas semua hal yang kita banggakan selama ini? Semua yang kita miliki adalah pemberian Tuhan, kita diijinkan untuk menikmati dan menggunakannya hanya semata-mata karena anugerah-Nya. Karena itu kita juga harus membawanya sebagai persembahan yang harum di hadapan Tuhan, untuk memuji dan meninggikan nama-Nya.
Tuhan harus semakin besar dalam hidup kita, dan kita harus semakin kecil di hadapan-Nya. Supaya kita dapat bergantung penuh dan semakin mengandalkan-Nya. “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya (1 Pet. 5:6).” Kita juga harus menyadari bahwa orang yang meninggikan dirinya akan direndahkan, dan orang yang merendahkan dirinya akan ditinggikan Tuhan. Kasih dan rendah hati harus menjadi identitas kita sebagai pengikut Kristus dalam berhubungan dengan orang lain dan dengan Tuhan. Datanglah kepada Tuhan untuk memohon pimpinan-Nya agar kita dapat menempatkan Tuhan dan sesama kita pada tempat yang layak dalam hidup kita.
Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.
Yakobus 4:10