
Setiap orang pasti memimpikan pernikahan yang bahagia, namun pada kenyataannya banyak yang menyesali pernikahan mereka. Yang mereka perhatikan hanyalah mimpi, tapi tidak mempraktekkannya dengan baik. Mereka lupa bahwa menikah itu sama halnya siap untuk menerima kekurangan pasanga.
Menikah itu bukan lagi mengenai kepentingan diri sendiri, namun juga kepentingan bersama. Mereka terkadang lupa jika harus bisa berbagi segala hal dengan pasangan. Jika masih memelihara keegoisan maka yang ada hanyalah pertengkaran. Untuk bisa mendapatkan pernikahan yang bahagia, maka singkirkan kata “aku” menjadi “kita”.