Ada beberapa alasan mengapa orang percaya dilarang untuk mengumpulkan harta di bumi. Pertama, karena bertentangan dengan firman Tuhan. Injil Matius mengatakan bahwa jangan mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya. Kedua, orang Kristen yang menimbun harta terlalu banyak seringkali mengabaikan kebutuhan rohani yang diperlukan dunia. Ketiga, menimbun harta di bumi dapat menyebabkan nama Tuhan dicemooh oleh dunia ini. Banyak orang yang belum percaya mengetahui ajaran Yesus, namun ketika melihat kehidupan orang yang lebih memilih membangun kerajaannya sendiri dan mengabaikan sesamanya yang kesusahan. Keempat, kegagalan menaati perintah-Nya di dalam masalah uang menyebabkan kita buta dan jatuh di dalam kegelapan. Harrington C. Less pernah menulis “Bagian yang paling sensitif dari manusia beradab adalah kantongnya, dan peperangan yang sebenar bagi pendeta adalah ketika khotbahnya menyentuh isi kantong para pendengarnya. Kelima, penumpukan harta akan membuat iman orang menjadi tumpul karena bergantung pada harta tersebut. Ia akan hanya mengandalkan hartanya untuk mengatasi masalah yang dihadapinya. Karena itu kitab Amsal mengatakan bahwa “Kota yang kuat bagi orang kaya adalah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya.” Masih banyak lagi alasan mengapa Yesus melarang murid-murid-Nya menimbun harta di bumi.
Jadi setelah kita mengetahuinya, masihkah kita berusaha, bekerja untuk menimbun harta di bumi. Kita boleh berusaha dan bekerja namun jangan sampai kita menimbun harta, sehingga kita menjadi orang yang seakan-akan tidak membutuhkan uang dan menganggap uang atau harta adalah segalanya. Ingatlah orang-orang yang kaya lebih banyak mengandalkan kekayaannya di banding mengandalkan Tuhan. Sedangkan firman Tuhan mengatakan bahwa kita harus hidup dengan iman, dengan rasa percaya kepada Tuhan, tanpa iman tidak mungkin hidup kita berkenan kepada Tuhan. Jadi mana yang akan kita pilih, menjadi berkenan kepada manusia atau berkenan kepada Allah. Saya berharap kita semua memilih hidup yang berkenan kepada Allah.
“Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.”
Matius 6:11