
Saya mempunyai teman yang belum percaya kepada Tuhan Yesus. Teman saya ini menyukai seorang wanita, namun cintanya bertepuk sebelah tangan. Karena teman saya ini benar-benar ingin mendapatkan wanita tersebut, maka ia melakukan berbagai macam cara agar bisa memikatnya, termasuk pergi ke dukun. Setelah pergi ke dukun selama satu bulan, teman saya menyerah karena usahanya sia-sia. Ia mengatakan bahwa dukun hebat pun tidak mampu meluluhkan hati wanita pujaannya, justru wanita itu semakin menjauh.
Apakah ketika kita mendapatkan penolakan oleh orang yang kita cintai lantas kita menjadi patah hati dengan pergi ke dukun? Apakah kita lebih mempercayai manusia yang tidak bisa berbuat apa-apa untuk kebaikan kita dari pada Tuhan? Apakah kita akan menjadi anak-anak yang tidak lagi mengandalkan Bapanya?
Ketika kita mendapatkan penolakan, hendaklah jangan berlama-lama merenungi patah hati. Percayalah bahwa penolakan itu merupakan salah satu tanda dari Tuhan bahwa kita akan mendapatkan seorang pendamping yang jauh lebih baik. Jangan mengandalkan manusia akan tetapi andalkanlah Tuhan, sebab Dialah yang mengetahui rancangan terbaik untuk masa depan kita.
Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Yeremia 17:5