Ketika seseorang berkomitmen kepada Tuhan Yesus dengan segenap hatinya, kelihatannya tidak ada masalah baginya baik hidup maupun mati. Yang paling penting adalah Tuhan dipermuliakan di dalam hidupnya. Seperti kata-kata Paulus ketika ia mengirimkan suratnya kepada jemaat di Filipi, Ia mengatakan bahwa “Kristus dengan nyata dimuliakan di dalamku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.” Ternyata hal ini bukanlah sesuatu yang mudah, melainkan dibutuhkan keteguhan hati dan penyerahan diri secara total kepada Allah, dan tidak semua orang mampu melakukan semua ini. Lalu bagaimana supaya tidak dapat berkomitmen dengan Tuhan dengan sepenuh hati? Pertama, Ingatlah bahwa hidup kita bukanlah milik kita lagi, sebab Yesus telah menebus dan membayar lunas hidup kita. Karena itulah hidup kita bukan milik kita lagi. Kedua, Kita pasti akan mati. Bukankah lebih baik jika kita mati ketika kita melayani-Nya? Ketiga, ingatlah bahwa Yesus telah mati bagi kita, paling sedikit kita juga harus berani mati untuk-Nya.

Tidak semua orang harus menyerahkan hidupnya sebagai seorang martir. Tetapi setiap dari kita harus memiliki semangat martir. Setiap kita bisa hidup seperti mereka yang telah menyerahkan hidupnya bagi Kristus. Itulah sebabnya menjadi pengikut Kristus artinya rela menyerahkan hidup kita bagi Tuhan. Tidak ada yang mudah, sebab hadiah yang akan kita terima pun bukanlah hadiah yang gampangan. Hadiah yang tidak sanggup diberikan siapa pun bahkan dunia ini, hanya Yesus yang mampu memberikan-Nya bagi kita. Semangat memberi hidup bagi Tuhan!

“Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.”
Lukas 9:24