Kita Mampu Jika Kita Mau

Kita Mampu Jika Kita Mau
Kita Mampu Jika Kita Mau

Melihat keberhasilan seseorang seringkali membuat kita iri hati. Iri hati membuat kita lupa diri dan ingin memiliki kehidupan seperti orang lain yang dirasa lebih sukses. Seperti seorang penjual kue yang mengingkan memiliki rumah seperti istana. Karena hatinya telah penuh dengan iri, maka ia mulai bersikap tidak ramah terhadap orang-orang yang membeli kuenya.

Padahal pemilik rumah yang mirip istana itu dahulu jugalah seorang penjual kue yang dengan ketekunannya mampu memproduksi kue buatan sendiri dan tidak pernah berputus asa ketika tidak satu orangpun membeli kuenya. Kesuksesan orang lain telah menjadi alat untuk memotivasi semangat hidupnya.

Ya, hendaknya kesuksesan orang lain mampu membakar semangat kita untuk bisa melakukan hal-hal yang lebih baik. Jangan pandang kesuksesan orang lain dengan sebelah mata, sebab hal itu hanya akan membuat kita iri hati bahkan minder. Tidak ada yang tidak bisa raih selama kita mempunyai niat yang kuat. Tuhan selalu menyertai dan memberkati dan semua tergantung dari diri kita sendiri apakah kita mau bekerja keras atau tidak.

Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.

Pengkhotbah 11:6

Bagikan Artikel: