Allah mengutus Musa untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian. Namun dalam perjalanan mereka, Musa harus menghadapi keadaan ketika bangsa Israel sering bersungut-sungut dan menyalahkannya. Saat mereka tiba di tepi Laut Teberau dan pasukan berkuda Mesir mengejar mereka, bangsa Israel menyalahkannya. Saat mereka di padang gurun, mereka bersungut-sungut tentang makanan dan ketika tidak menemukan air. Mereka seringkali menyalahkan Musa karena telah membawa mereka keluar dari Mesir.
Mungkin kita juga pernah mengalami keadaan yang sama seperti yang dihadapi Musa. Tentu bukan hal yang menyenangkan ketika kita disalahkan atas kekurangan yang masih muncul disana-sini, meskipun kita sudah berusaha melakukan yang terbaik. Kita harus menyadari bahwa tidak ada suatu pekerjaan pun yang dapat diselesaikan dengan sempurna karena kita juga tidak sempurna, selalu ada kekurangan dan kesalahan yang terlewatkan. Namun hal itu bisa menjadi pengingat bahwa kesempurnaan tanpa kurang suatu apapun hanya akan kita temukan di dalam Tuhan. Karena itu kita harus membawa semua pekerjaan kita kepada Tuhan agar Ia memberkati semua yang kita kerjakan.
Tentu bukan hal yang mudah untuk berdiri tegak saat kita harus menerima tekanan dari berbagai arah. Namun Tuhan akan menjadi kekuatan agar kita dapat memberi yang terbaik dalam segala hal yang kita kerjakan. “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu (2 Tim. 2:15).” Tuhan berada di samping kita, memegang pundak kita dan meringankan semua beban yang sedang kita tanggung. Tuhan mengerti hati kita, Ia tidak menyalahkan kita, justru Ia akan mengangkat kita dari keterpurukan dan memperbaiki semua kekacauan yang terjadi. Datanglah kepada-Nya membawa semua perkara yang kita hadapi dan percayakan penyelesaian terbaik melalui kuasa-Nya.
Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup dalam ketulusan; kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu.
Mazmur 26:1