
Saya kerap memperhatikan ketika ibu membeli telur. Ibu suka memilah-milah ukuran telur sebelum dimasukkan sebuah wadah untuk ditimbang. Waktu itu ibu pergi ke toko dan membeli dua kilo telur. Pemilik toko mulai memberikan beban sebuah anak timbangan dan menunggu ibu meletakkan telur-telur itu.
Ketika timbangan masih berat sebelah, maka ibu mulai mengangganti satu telur dengan telur lainnya hingga seimbang dan barulah ibu membayarnya. Jika telur ibu lebih ringan dari beban anak timbangan maka ibu tidak akan membayarnya.
Begitu juga dengan kehidupan ini. Tuhan menginginkan kita untuk menjadi seorang pribadi yang seimbang. Mungkin kita mengaku sebagai anak Tuhan yang taat beribadah. Setiap hari kita bersaat teduh dan tidak melewatkan ibadah di gereja. Namun semua itu menjadi sia-sia ketika kita memiliki perilaku yang buruk di lingkungan kita.
Taat kepada Tuhan namun tidak taat kepada orang tua sama halnya timbangan yang tidak seimbang. Tuhan tidak berkenan kepada anak-anak-Nya yang memiliki kepribadian seperti itu. Mulailah untuk kita sama-sama belajar sebagai pelaku firman, di mana kita mampu menerapkan ajaran Tuhan.
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Yakobus 1:22