Dunia membesarkan kita dan mengajarkan kita untuk selalu mengaktualisasikan diri kita sendiri. Setiap orang harus yakin dan bergantung kepada dirinya sendiri sehingga semakin lama manusia menjadi semakin sombong. Ketika kita tidak bisa rendah hati, taat, dan menekuk lututnya dihadapan Tuhan, maka kita akan selalu memandang rendah terhadap orang lain dan pada akhirnya hal itu akan membuat diri kita sendiri hancur. Selain itu kita juga merasa bahwa segala sesuatu bergantung kepada diri kita sendiri dan segala keputusan dan penilaian terakhir tergantung kita sehingga penilaian dan pendapat orang lain tidak kita dengar. Padahal ketika kita memposisikan diri kita sebagai penentu akhir, sebenarnya kita sedang berada di titik kritis untuk mencapai kehancuran. Ketika kita merasa bahwa kita adalah orang yang paling hebat, maka jika kita mengalami tantangan dan kegagalan di dalam hidup, mungkin kita bisa menjadi gila atau stress hingga bunuh diri karena kita telah merasakan betapa sakitnya jatuh dari kesombongan kita sendiri.

Firman Tuhan mengajarkan agar kita mempunyai sikap yang rendah hati sehingga kita dapat melihat segala sesuatu dengan nilai positif. Dan ketika kita bisa rendah hati, maka kita juga akan mudah menerima segala kelemahan dan kekurangan diri kita sehingga orang lain tidak mudah menjatuhkan diri dan mematahkan diri kita ketika kita mengalami kesulitan dan kegagalan, justru hal-hal itu akan memacu diri kita untuk berusaha melakukan dengan lebih baik dan kembali bergantung kepada providensi Allah. Orang yang rendah hati selalu merasa bahwa otoritas yang tertinggi adalah Tuhan, bukan dirinya sendiri, dan orang seperti ini akan selalu siap dan taat untuk dipimpin Tuhan kemanapun.

Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehancuran
Amsal 18:12