Alkitab adalah sumber dari segala ilmu, salah satunya adalah ilmu manajemen. Ilmu manajemen terlihat jelas dalam perjalanan kehidupan Yusuf. Ilmu inilah yang menjadikan Yusuf sebagai orang nomor dua di negeri asing yaitu Mesir. Ketika Firaun bermimpi dan tidak ada seorang orang pintar di Mesir yang dapat mengartikan mimpinya. Oleh pertolomgan Tuhan tampilah Yusuf untuk menafsirkannya mimpi itu. Dari mimpi Raja Firaun itu Yusuf menafsirkan bahwa bahwa akan ada tujuh tahun kelimpahan dan tujuh tahun kekurangan. Setelah menafsirkan mimpi itu Yusuf dianugerahi Raja sebuah kepercayaan yang besar. Dalam kekuasaan itu Yusuf mulai menata kehidupan perekonomian bangsa Mesir. Melalui Kisah ini Tuhan mengajarkan kita untuk menata dan menyisihkan harta kita saat kelimpahan, guna mempersiapkan diri di masa kekurangan. Cara yang paling mudah adalah dengan disiplin menyisihkan sebagaian pendapatan kita.
Mari kita belajar untuk tidak terlena di masa-masa kelimpahan, berhikmat menggunakan berkat Tuhan yang kita terima saat ini adalah langkah terbaik untuk mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan di masa yang akan datang. Kemungkinan sakit dan masa-masa sulit datang dalam hidup kita serta mempersiapkan diri di hari tua. Sehingga kelak kita dapat hidup dalam kecukupan.
“Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa kerena kelaparan itu”
Kejadian 41:36