Kelemahlembutan seringkali diartikan menerima perlakuan orang lain dengan rela atau dapat diistilah dengan kata seperti ini “saya tidak bermaksud menjadi keset kaki dan membiarkan orang lain menginjak-injak saya.” Alkitab memberikan definisi yang berbeda. Kelemahlembutan tidak berarti mengganggap kecil diri kita atau meremehkan diri kita. Namun hal itu tidak berarti kita merasa kita terlalu penting untuk tugas-tugas kecil, yang kurang penting, atau bahkan kurang menyenangkan. Seorang yang lemah lembut tidak memandang dirinya terlalu baik untuk bersikap ramah, sopan dan lembut terhadap semua orang, tetapi dia melakukannya dari itu adalah bagian dari dirinya.
Jadi ketika kita sadar bahwa kelemahlembutan adalah bagian dari diri kita sendiri, maka kita tidak akan merasa rendah ketika kita mengerjakan sesuatu yang kurang penting bagi orang lain, namun tidak berarti kita memperbolehkan orang lain menginjak-injak harga diri kita. Jadi kelemahlembutan adalah keiklhasan hati untuk melakukan segala sesuatu tanpa merasa diri kita rendah atau menjadi keset bagi oranglain. Kita melakukannya, karena kita pantas untuk melakukannya bukan karena keterpaksaan.
Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang yang rendah hati.
1 Petrus 5:5