Seperti yang ditujukan dalam Kitab Perjanjian Lama, kebenaran Allah adalah sifat Allah yang meliputi keadilan dan juga kesetiaan-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya. Menurut Paulus, sekarang kebenaran Allah telah dinyatakan dalam Injil, yang merupakan kuasa Allah untuk menyelamatkan setiap orang percaya. Pernyataan kebenaran Allah dimulai dengan pernyataan murka-Nya atas segala kejahatan dan kesalahan manusia. Injil menyatakan dosa-dosa umat manusia dan akibatnya yang mematikan. Walaupun manusia mengetahui apa yang baik dan berusaha melakukan kebaikan, Ia tidak dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena perbuatan-Nya. Injil memberikan jalan keluar agar manusia mendapatkan pengampunan dari Allah yaitu dengan mengakui dosa-dosanya dan kembali kepada Allah.
Karena itu, sebagai orang percaya kita tahu bahwa perbuatan baik yang kita lakukan sampai hari ini bukan untuk mendapatkan pengampunan dari Allah melainkan bentuk rasa syukur kita karena Allah telah mengampuni kita melalui pengorbanan Yesus di atas kayu salib. Itulah sebabnya kita harus terus melakukan kebaikan bukan karena agar kita selamat, melainkan karena kita sudah diselamatkan. Dan sebagai bukti bahwa kita percaya kepada Alllah, karena iman tanpa perbuatan hakekatnya mati. Mari terus lakukan kebaikan.
Jadi, apakah kita orang Yahudi lebih baik daripada orang lain? Sama sekali tidak, sebab telah kita tunjukkan bahwa semua orang berdosa, baik orang Yahudi maupun bukan.
Roma 3:9 (FAYH)