Allah telah mengaruniakan kepada kita masing-masing kehendak bebas dan kemampuan untuk memilih tuan yang akan kita taati. Bila kita memilih untuk menaati hukum-hukum-Nya dan menyerahkan diri kepada-Nya kita akan menjadi bagian dari kerajaan-Nya, namun jika kita memilih menjadi budak dosa dan kekuasaan-Nya berarti kita akan menuai kematian dan kebinasaan. Yesus telah mematahkan kuasa dosa melalui kematian-Nya di kayu salib. Kita dapat bebas jika kita menginginkanya, tetapi keputusan terakhir ada pada kita yang bersangkutan dengan dosa tersebut. Setiap kita yang percaya kepada Yesus, diberi-Nya kuasa untuk melawan segala dorongan dalam hati kita untuk berbuat dosa. Tetapi mula-mula kita harus melawan kebiasaan-kebiasaan dosa itu.
Jadi jika demikian keputusan ada di tangan kita, apakah kita memilih untuk menjadi bagian dalam kerajaan-Nya atau menjadi bagian dari kematian dan kebinasaan. Setiap kita diberi kebebasan untuk mengunakan tubuh, pikiran dan roh kita, mari kita gunakan itu untuk menaati hukum-hukumnya dan untuk alat-alat kebaikan. Mari kita gunakan kehendak bebas yang Allah berikan dengan sebaik-baiknya, jangan malah mendatangkan hukuman bagi hidup kita.
Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
Roma 6:17 (TB)