Keadaan yang Tidak Menyenangkan
Jane siang itu pergi ke sebuah restoran bersama dengan temannya. Ketika hendak menyantap semangkuk sup, tiba-tiba seekor kecoa melintas di atas kaki Jane. Sontak Jane berteriak. Teman Jane pun ikut panik disusul seluruh pengunjung restoran tersebut.
Ada yang naik ke atas kursi, ada yang berlari menuju toilet, ada yang membuka pintu dan seisi ruangan menjadi sangat gaduh. Tak satupun yang berhasil mengusir kecoa itu.
Mendengar pengunjung yang berteriak, seorang pelayan keluar dari dapur dan mulai mencari tahu. Ia sebenarnya tidak menyukai kecoa, namun jika ia menuruti rasa jijik, maka restorannya akan tetap gaduh dan berpotensi kehilangan banyak pengunjung. Pelayan itu mencoba untuk berani. Ia amati gerak-gerik kecoa dengan tenang lalu menangkapnya. Ia membuang kecoa itu keluar dari restoran.
Keadaan yang tidak menyenangkan akan tetap ada dan selamanya akan seperti itu. Kita tidak bisa mengubahnya seperti yang kita mau. Bila kita tidak bisa meresponi keadaan dengan baik, maka kehidupan kita akan semakin kacau.
Terimalah keadaan yang tidak menyenangkan dengan kesabaran. Tuhan akan memberi kekuatan agar kita bisa melewatinya tanpa kekecewaan.
Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar.
Pengkhotbah 10:4

