Alkitab menyatakan bahwa di masa-masa akhir ini, “Kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.” Orang tidak lagi punya kepedulian terhadap sesamanya karena fokus hidupnya adalah untuk diri sendiri. Kata kasih acap kali hanya sekedar slogan yang tak berhenti digembar-gemborkan tapi tak ada wujud nyata. Kasih harusnya selalu memberi dampak bagi yang memberi dan menerima. Namun kasih bukan berarti selalu melakukan yang menyenangkan, namun selalu melakukan yang terbaik.  Kasih itu memberi kebaikan, walau kadang perlu ketegasan. Allah menuntut kita orang percaya untuk dapat menunjukkan kasih melalui tindakan sebagai bukti bahwa kita mengasihi Allah. Kasih yang kita tunjukkan itu haruslah kasih agape, kasih Tuhan yang sempurna, kasih yang tidak berdasarkan kepada kepentingan sendiri, tidak tergantung pada situasi atau keadaan yang berubah-ubah. Kasih agape ini adalah kasih yang sempurna.

Mari kita mengasihi orang lain dengan kasih agape yang Tuhan karuniakan bagi kita, bukan hanya dikaruniakan bagi kita, namun Tuhan telah memberikan teladan yang sempurna untuk menunjukkan kasih itu melalui tindakan kasih yaitu mati di kayu salib. Kiranya kita sebagai pengikut Kristus mampu menunjukkan kasih tersebut. Kiranya dunia yang mulai kehilangan kasih, dapat menemukan kasih itu dalam diri kita.

“Marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran”
1 Yohanes 3:18