Kasih karunia Allah kepada kita sangat besar dan sebenarnya kita tidak layak untuk menerimanya. Ketika kita masih lemah, pada waktu yang tepat Kristus mati demi orang-orang yang tidak salah. Di dunia ini, demi orang benar pun belum tentu ada orang yang rela mati baginya, tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita ketika kita masih di dalam dosa dengan mengutus Kristus untuk mati bagi kita. Dengan kata “lebih-lebih,” Paulus mengingatkan kita tentang kasih karunia besar yang berkelimpahan ini. Kasih karunia Allah ini disebut kasih tanpa tanding. Sebab tidak ada seorang pun di dunia ini yang mau mati bagi orang yang jahat atau berdosa.
Itulah sebabnya betapa kita bersyukur dikasihi Allah sedemikian rupa, bahkan ketika kita masih lemah, masih hidup di dalam dosa. Lebih-lebih lagi saat ini, kita kita hidup benar dan sesuai dengan kehendak-Nya. Jadi jika demikian masihkah kita meragukan kasih karunia Allah yang tanpa tanding ini. Masihkah kita merasa tidak dikasihi Allah sehingga kita mencari kasih yang lain yang ada di dunia ini. Ingatlah hanya Allah yang mampu mengasihi kita sedemikian besarnya.
Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Roma 5:7-8 (TB)