Pernikahan Kristen bercirikan komitmen secara total, yaitu hubungan pernikahan seumur hidup, seperti hubungan Kristus dengan jemaat-Nya (Ef. 5:23-24). Pasangan suami isteri harus mempraktekkan kasih agape dalam kehidupan kelura selangkah demi selangkah. Kadang akan mengalami kegagalan tapi pasangan tidak boleh putus asa. Pasangan Kristen harus terus mencoba hingga akhirnya mereka mencapai keberhasilan di dalam menyatakan dan mempraktekkan kasih agape kepada pasangannya. Rasul Paulus memberikan nasihat pasangan harus saling mengasihi seperti Kristus telah mengasihi. Cepat atau lambat salah satu pihak akan berdosa terhadap pasangannya. Pada saat yang demikian salah satu pihak harus melihat pasangannya melalui sepasang mata yang penuh kebajikan dan belaskasihan. Pasangan tidak boleh melihat pasangannya dengan mata penuh kemarahan, kebencian serta penghakiman.

Alkitab banyak memberikan nasihat untuk menjaga pernikahan khususnya mempraktekkan kasih agape kepada pasangan kita. Bukan hal yang mudah ketika pasangan kita selalu membuat kita kecewa, namun kasih Allah harus menjadi patron bagi kita untuk terus mengasihi pasangan kita. Percayalah bahwa Allah hadir dalam pernikahan kita dan terus memberikan kita kekuatan untuk mempraktekkan kasih agape itu kepada pasangan kita.

karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu
Efesus 5:23-24 (TB)