Janganlah hidup untuk bersenang-senang saja. Kesenangan saja tidal dapat membuat kita bahagia dan puas hati. perbuatan mengejar kesenangan merupakan usaha untuk menyembunyikan jiwa yang hampa. Segala kesenangan yang baik dan menyenangkan kehidupan tidak akan bisa mengisi kesepian jiwa. Itulah sebabnya Yesus tidak pernah menjanjikan kepada murid-murid-Nya kehidupan yang serba menyenangkan. Ia malahan menjanjikan salib. Tetapi bersama salib itu mendatangkan pengharapan ini “siapa yang kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya”. Kita melihat ketika Paulus memilih salib, ia mendapatkan lebih banyak sukacita dan kepuasaan ketika menjalani hidup penuh pengorbanan demi Kristus daripada Salomo yang hidup dalam kesenangan dan kemewahan dunia.
Itulah sebabnya Yesus tidak pernah menjanjikan hidup yang menyenangkan melainkan hidup yang penuh penderitaan. Sebab Ia tahu bahwa kesenangan tidak akan dapat mengisi kekosongan jiwa kita. Jiwa kita yang kosong dan hampa ini hanya akan terisi penuh oleh kehadiran Yesus dalam hidup kita. Itulah sebabnya banyak tokoh-tokoh Alkitab yang tetap bersukacita meskipun mereka harus mengalami banyak penderitaan ketika menyampaikan Injil. Di dalam penderitaan mereka tersimpan sebuah pengharapan yang pasti akan mereka dapatkan yaitu kehidupan yang penuh sukacita bersama Yesus.
Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
1 Korintus 9:25