Harta Orang Lain
Harta Orang Lain

Ada seorang pemuda yang setiap hari selalu duduk di depan rumahnya menghadap ke kebun tetangganya. Kebun itu memiliki satu buah pohon apel emas. Pemuda itu beranggapan bahwa ia sebagai tetangganya pasti akan mendapatkan 1 apel emas. Rupanya saat pohon itu berbuah, pemiliknya tidak kunjung memberikan apel emas itu kepadanya padahal selama ini ia sudah menjadi tetangga yang baik.

Pemuda itu telah menghabiskan banyak waktunya hanya untuk hal yang sia-sia yaitu menunggu harta orang lain. Jangan pernah memiliki pemikiran seperti pemuda itu di mana ia mengharapkan harta orang lain untuk mengubah kehidupannya agar menjadi lebih baik.

Berhentikan memikirkan apa yang bukan menjadi milik kita. Lebih baik kita berusaha dengan kemampuan kita sendiri daripada bermimpi mendapatkan banyak harta secara instan. Jangan pernah hidup dengan cara mengandalkan harta orang lain, melainkan hiduplah dengan mengandalkan Tuhan. Harta dunia bisa lenyap seketika, tapi kasih Bapa kekal selamanya.

Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya.

Amsal 26:15