Setiap manusia mempunyai kekuatirannya sendiri. Sebab ada banyak yang kita pikirkan, ada banyak hal yang kita cemaskan sehingga kekuatiran terus menjadi bagian dalam diri kita. Terkadang kekuatiran terbesar itu muncul bukan diakibatkan sesuatu yang berasal dari luar, melainkan justru dari dalam diri kita sendiri. Padahal yang kita pikirkan dan kuatirkan itu belum tentu terjadi. Kita boleh kuatir tapi janganlah berlebihan. Kuatirlah secukupnya dan selebihnya berserah untuk percaya kepada Tuhan. Peganglah janji Tuhan bahwa dia yang akan selalu menjaga dan memelihara kita. Jangan sibuk kuatir, melainkan sibukkan hati dan pikiran kita untuk percaya pada pemeliharaan Tuhan. Sebuah pepatah Latin pun pernah menyebutkan hal ini, yang kira-kira bunyinya: kenyataan yang kita alami akan sangat tergantung dari gambaran yang jelas yang terdapat dalam pikiran kita jadi hati-hatilah dengan apa yang kita pikirkan.

Marilah kita terus mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang positif dan tidak membiarkan berbagai hal negatif datang silih berganti atau malah tinggal diam di dalam pikiran kita. Isilah pikiran kita terus dengan damai sejahtera yang datang dari Allah, karena itulah yang akan mampu memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus. “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”

“Sebab itu janganlah kamu kautir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Matius 6:33