Ada beberapa faktor yang dapat menghambat orang menemukan makna hidup, yakni adanya kekuatan lain yang menggerakkan hidupnya ke arah negatif; antara lain rasa-bersalah, rasa benci-amarah dan kepahitan yang ditimbulkan oleh pengalaman hidup yang sangat mengecewakan dan menyakitkan. Pengalaman hidup yang negatif ini telah menimbulkan luka dalam hidupnya dan melahirkan rasa negatif yang kuat. Bila perasaan negatif ini belum disembuhkan, dapat menjadi emosi negatif yang memiliki kekuatan untuk menggerakkan seorang pada cara pandang hidup yang negatif pula. Kita mempunyai pilihan yang baik dan benar untuk menghadapi hal-hal negatif di luar kendali kita, yakni menerima hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. Dengan menerimanya, berarti kita mengakui dan mengampuni hal-hal negatif yang terjadi. Contoh hidup Yusuf dalam Alkitab, dapat menolong kita untuk mengerti bagaimana caranya menerima hal-hal yang tidak bisa kendalikan, yakni dengan mengakui hal-hal yang kita rasakan itu di hadapan Tuhan; dan menyerahkan hidup kita kepada-Nya, serta melepaskan pengampunan bagi apapun dan siapapun yang menyebabkannya.

Masihkah kita menyimpan perasaan benci, marah dan kepahitan dalam hidup kita. Jika iya, mari kita lepaskan semua dari hidup kita karena hal-hal negatif itu akan menghambat kita menemukan makna hidup serta kebahagiaan kita. Mari belajar untuk menyerahkan semua yang terjadi kepada Tuhan dan melepaskan pengampunan bagi siapa saja yang menyebabkan hal-hal tersebut. Yakinlah dalam pengampunan ada damai sejahtera dan sukacita yang dikerjakan oleh Tuhan dalam hidup kita. Percayalah juga bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kita mengalami hal melebihi batas kemampuan kita, orang bisa merencanakan yang jahat, namun Tuhan mampu mengubah sesuatu yang jahat menjadi sesuatu yang baik.

Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan.
Kejadian 50:20a