
Tuhan tidak menghendaki orang-orang yang percaya kepada-Nya menjadi orang malas. Memang Tuhan berjanji bahwa Ia akan memberkati hidup kita. Namun bukanlah berarti tindakan kita hanyalah sampai pada tahap berdoa. Sambil berdoa, kita pun minta hikmat Tuhan supaya Ia menunjukkan kepada kita langkah apa yang harus kita lakukan supaya menjadi orang yang berhasil.
Salomo dalam kebijaksanaannya mengajak kita orang-orang yang malas untuk belajar kepada semut, di mana sekalipun tidak ada pemimpin yang memberi komando, namun semut-semut itu menyediakan makanannya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen (Amsal 6:6-8).
Kemalasan mengakibatkan orang yang percaya kepada Tuhan dilanda kemiskinan dan kekurangan terus menerus. Sebab mereka hanya menunggu berkat Tuhan di tempat mereka berbaring, duduk, berdiri, tanpa adanya usaha (Amsal 6:9-11).
Tuhan berjanji memberikan kita berkat yang melimpah. Akan tetapi kita pun harus berjuang, karena berkat tidak langsung turun dari langit melimpahi kita. Manfaatkanlah tubuh yang Tuhan anugerahkan, yang diperlengkapi dengan akal untuk berpikir dengan hikmat Tuhan, dan kesehatan yang baik.
Jangan pernah menyerah sampai kita menjadi orang yang sukses. Teruslah bertekad dan berusaha! Menyerah adalah tanda kemalasan. Apabila yang satu belum berhasil, cobalah usaha yang lain.
Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.
Pengkhotbah 11:6