Ingin Diingat Sebagai Siapa?

Di Alkitab kita dapat mengetahui bagaimana tokoh-tokoh pejuang iman tetap diingat dari dulu sampai sekarang atas perbuatan baik yang ditinggalkan di dunia ini, beberapa di antaranya adalah Abraham dan Gideon. Abraham dinamakan sebagai bapa orang percaya karena imannya yang teruji dan tetap teguh, di antaranya saat ia berangkat menuju tempat yang tidak ia ketahui, ia percaya janji Allah yang akan memberinya keturunan, dan rela mempersembahkan anaknya saat Allah memintanya. Gideon dinamakan sebagai Yerubaal, karena ia meruntuhkan mezbah Baal dan menebang tiang berhalanya saat Tuhan mengutusnya untuk membebaskan bangsanya. “Dan pada hari itu diberikan oranglah nama Yerubaal kepada Gideon, karena kata orang: “Biarlah Baal berjuang dengan dia, setelah dirobohkannya mezbahnya itu” (Hakim-hakim 6:32).
Saat kita hadir di kehidupan orang lain, kesan apa yang ingin kita tinggalkan untuk mereka ingat? Kita ingin diingat sebagai anak yang seperti apa oleh orangtua kita? Ingin diingat seperti apa oleh istri atau suami kita? Ingin diingat sebagai ayah atau ibu yang bagaimana oleh anak-anak kita? Ingin diingat sebagai sahabat yang seperti apa oleh teman-teman kita? Mulailah bertanya kepada diri sendiri, sebagai orang yang seperti apa kita ingin diingat dunia. Apakah seseorang yang humoris, orang yang memperlakukan sesamanya dengan baik, pekerja keras dan pantang menyerah, atau orang dengan segudang prestasi. Seperti apapun kita ingin diingat di dalam hidup orang lain, maka seperti itu pulalah kita harus berusaha membentuk hidup kita di dalam Tuhan.
Apa yang kita berikan dan lakukan akan meninggalkan kenangan dan ingatan dalam hidup banyak orang. Tuhan ingin agar kita menanam benih yang kekal di kehidupan orang lain dan meninggalkan ingatan pada mereka yang membuat mereka bersukacita dan semangat, serta memberi pengaruh yang baik dan membantu mereka menjadi lebih baik. Apa yang akan kita tinggalkan di kehidupan orang lain adalah apa yang kita kerjakan saat ini bersama dengan Tuhan. Tuhan akan membentuk kita sebaik mungkin dan memantaskan hidup kita untuk memberi dampak buat hidup orang lain. Lakukanlah segala pekerjaan di dalam Tuhan agar Ia memampukan kita menjalani hidup sesuai dengan yang Ia kehendaki.
Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya; orang benar itu akan diingat selama-lamanya.
Mazmur 112:6

