Iman Kristen yang sejati selalu akan membawa kita kepada hubungan dengan Allah. Iman itu akan membawa seluruh keberadaan esensial Allah kepada diri kita, sehingga iman kita bukan didasarkan pada logika kita yang lemah, melainkan kepada bentuk pertanggungjawaban kita kepada Allah. Itulah sebabnya iman Kristen yang sejati harus dibangun di atas dasar epistemologi terbaik. Epistimologi adalah bagaimana seseorang mendapat kebenaran sejati. Kebenaran sejati harus dipertanggungjawabkan dan dikembalikan kepada pribadi Kristus sebagai kebenaran sejati. Iman Kristen sejati bukan sebatas teoritis melainkan harus dapat diaplikasikan dalam seluruh bidang kehidupan manusia. Iman Kristen sejati juga harus mencapai dan menghargai moralitas, kebajikan, kesucian dan keagungan tertinggi.
Jadi iman kristen haruslah berpusat kepada Allah, berlandaskan kebenaran sejati yaitu Kristus, bukan sekedar teori melainkan dapat diaplikasi dalam setiap bidang kehidupan kita dan iman Kristen haruslah berjalan selaras antara kebenaran dan kesucian moralitas. Jika ketiga hal ini kita lakukan maka iman Kristen akan membawa kita kepada hubungan yang erat dengan Allah dan sesama. Ingatlah iman harus selalu diwujudnyatakan dalam tindakan, sebab iman tanpa perbuatan hakikatnya adalah mati.
“Sebab sepertu tubuh tanpa roh adalah mati, demikian juga iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati”
Yakobus 2:26