Kebanyakan orang Kristen menyadari bahwa Yesus datang ke bumi untuk menebus seisi dunia dari dosa. Sebagai Putra Allah, Yesuslah satu-satunya yang layak menjadi korban semacam itu. Yesus yang ilahi adanya harus menjadi manusia agar dapat memasuki dunia dan menyelesaikan karya-Nya. Ketika berada di dunia Yesus hidup layaknya manusia pada umumnya. Karena itulah Yesus mengetahui segalanya tentang kita. Ia tahu apa yang membuat kita frustasi, dia tahu ketika kita kurang disiplin pada diri kita, Ia juga tahu kapan kita merasa diri kita ini gagal, dan Yesus mengetahui bagaimana perasaan-perasaan itu. Yesus mampu memahami perasaan kita karena Dia manusia.
Itulah sebabnya ketika kita menghadapi masalah dalam hidup kita jangan pernah merasa bahwa kita seorang diri, jangan pernah merasa bahwa tidak ada seorang pun yang mengerti perasaan kita, dan jangan pernah merasa bahwa hanya kita yang mengalaminya. Ingat semua orang di dunia ini mengalami hal yang sama, porsinya ada yang lebih ringan namun ada yang lebih berat. Tapi seringan apa pun atau seberat apa pun Yesus ada bersama-sama dan turut merasakannya bersama kita, bahkan dia memberikan jalan keluar bagi kita.
Imam Besar kita ini memahami kelemahan kita, sebab Ia juga pernah mengalami cobaan seperti kita, meskipun Ia tidak pernah kalah sehingga berdosa.
Ibrani 4:15 (FAYH)