Di tengah-tengah dunia yang penuh dengan masalah, kesulitan dan tantangan hidup, ada banyak orang kehilangan bahkan kekurangan kasih. Banyak orang hidup untuk dirinya sendiri, kebaikan diri sendiri dan keuntungan untuk diri sendiri. Dunia dipenuhi orang-orang yang egosentris yang hanya fokus pada kehidupannya sendiri.
Itulah sebabnya sebagai anak-anak Allah, Ia menuntut kita untuk tetap hidup dalam kasih. Pertama-tama kasih kepada Allah, sebab orang yang sungguh mengasihi Allah, akan dengan mudah mengasihi sesamanya. Kasih kepada Allah harus diwujudnyatakan dengan sikap suka melakukan kebenaran firman Tuhan. Orang-orang yang suka melakukan firman Tuhan tentunya adalah orang-orang yang suka membaca dan merenungkan firman Tuhan. Orang yang suka membaca dan merenungkan firman Tuhan tahu pasti bahwa hukum kasih adalah hukum terutama yang harus dihidupi oleh anak-anak Allah.
Karena itulah Allah menginginkan anak-anaknya untuk hidup dalam kasih, hidup dengan memikirkan kepentingan dan kebutuhan orang lain juga. Anak Allah harus memiliki gaya hidup sendiri, gaya hidup yang berbeda dengan dunia, salah satunya adalah hidup di dalam kasih. Mari kita meneladani Yesus yang telah membuktikan kasih-Nya kepada kita.
“dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah”
Efesus 5:2