Hati yang Terluka
Hati yang Terluka

Ada seorang ibu yang kerap memerahi anaknya. Ketika sang anak melakukan sedikit kesalahan, yang ada bukanlah pengajaran yang benar namun perkataan kasar dan juga pukulan. Setiap hari selalu saja ada perkataan buruk yang meluncur dari bibir ibunya.

Saat kta melukai hati seseorang, sama seperti kita telah menancapkan paku pada sebatang pohon. Ketika kita telah meminta maaf dan paku-paku itu dicabut, maka masih akan ada lubang-lubang bekas tancapan paku yang tidak dapat kembali seperti semula.

Jangan membuat diri kita menjadi cacat di mata orang lain. Belajarlah untuk bisa menahan emosi dan menjaga perasaan orang lain. Mungkin kita memang telah diampuni namun tidaklah sama seperti dahulu kala.

Jika engkau secara demikian berdosa terhadap saudara-saudaramu dan melukai hati nurani mereka yang lemah, engkau pada hakekatnya berdosa terhadap Kristus.

1 Korintus 8:12